Apa Saja Konsekuensi dari Rekayasa Genetika Terhadap Ekologi dan Biodiversitas

Apa Saja Konsekuensi dari Rekayasa Genetika Terhadap Ekologi dan Biodiversitas?

Posted by

Kita manusia selalu saja memiliki kecenderungan untuk ingin menguasai sumber daya, baik itu properti, makanan, persenjataan, di era modern uang dan asset bisnis namun dibidang ilmiah dan teknologi, kita memiliki rekayasa genetika. Kita selalu memiliki rasa ingin tahu mengapa kita memiliki karakteristik seperti ini. Rasa ingin tahu yang mendalam ini menghasilkan sains rekayasa genetika, yang semakin marak digunakan  karena manfaatnya.

Rekayasa Genetika dan Manfaatnya

Ada alasan rasional mengapa rekayasa genetika begitu banyak diaplikasikan diberbagai aspek kehidupan manusia terutama agrikultur, untuk tanaman dan kesehatan manusia itu sendiri. Kita menyadari bahwa dengan rekayasa genetik sangat mungkin memperoleh tingkat panen gandum yang lebih tinggi, dan memperoleh buah dengan nutrisi yang lebih baik, mengontrol populasi hama atau parasit, memproduksi varietas bibit unggul pada tanaman maupun hewan dan sebagainya.

Berbagai manfaat memang telah kita rasakan dari implementasi rekayasa genetik ini tetapi apakah teknologi rekayasa genetik tidak memiliki efek samping terhadap ekosistem? Jangan-jangan apa yang telah kita lakukan selama ini dengan alam justru adalah boomerang di masa depan buat generasi anak cucu kita nanti? Semoga tidak, yuk simak!

Baca Juga : Rekayasa Genetik: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya

Resiko dari Rekayasa Genetika

What is Biodiversity and Why Does It Matter For You? - Tualatin Soil and  Water Conservation District

Rekayasa genetika tentunya sangat bermanfaat dan mendatangkan berbagai dampak positif tetapi tentu hal itu tidak lepas dari resiko yang ada terhadap ekologi dan ekosistem kehidupan di bumi lainnya. Jangan lupa dalam praktik rekayasa genetik, memperkenalkan gen ke dalam suatu sistem sel yang berbeda dapat menghasilkan produk/hasil yang berbeda, beserta keseluruhan pola ekspresi gen. 

 Pemahaman dan presisi dalam pemahaman gen ini bukan berarti bahwa konsekuensi transfer materi genetika diketahui atau dapat diprediksi dengan akurat. Salinan gen dapat diintegrasikan, fragmen tambahan disisipkan, dan sekuens gen diatur ulang dan dihapus yang dapat mengakibatkan kurangnya pengoperasian gen, ketidakstabilan atau interferensi dengan fungsi gen lain yang mungkin menyebabkan beberapa potensi risiko. Tetapi tidak hanya itu berikut adalah beberapa resiko lain diantaranya:

1. Kontaminasi Genetik/Perkawinan Silang

Spesies yang telah mendapat treatment rekayasa genetik atau mofidikasi genetik dalam bentuk apapun dapat melakukan kawin silang dengan spesies alamiah lain atau kerabat yang kompatibel secara seksual. Sifat-sifat gen baru mungkin hilang pada spesies alamiah kecuali jika itu memberikan keuntungan selektif bagi penerimanya. Namun, kemampuan toleransi hewan alamiah juga dapat berkembang, sehingga mengubah hubungan dan perilaku ekologis spesies asli.

2. Persaingan dengan Spesies Alam

Wildlife Encounters: Adaptations - Competition
Competition - W3schools

Pengaplikasian rekayasa genetika pada makluk hidup memungkinkan mereka memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan organisme asli. Hal ini memungkinkan makluk hidup menjadi lebih invasif, menyebar ke habitat baru, dan menyebabkan kerusakan ekologi dan ekonomi.

3. Peningkatan Tekanan Seleksi pada Organisme Target dan Non-target

Rekayasa genetika dapat meningkatkan urgensi pada spesies target dan nontarget untuk beradaptasi dengan perubahan yang dibentuk dan diimplementasikan, seolah seperti tekanan seleksi alam yang menyebabkan spesies makluk hidup untuk berevolusi mengembangkan populasi resisten yang berbeda.

Baca Juga : Produk Pangan Rekayasa Genetika Berbahaya bagi Kesehatan?

4. Ketidakmungkinan untuk Tindak Lanjut

Begitu rekayasa genetika telah diperkenalkan ke lingkungan dan beberapa masalah muncul, mustahil untuk meniadakan masalah ini. Spesies yang telah dilakukan rekayasa genetic dan berkembang biak pada suatu saat mungkin akan susah untuk memantau perkembangan mereka dan dampaknya pada alam. Sehingga bagaimana kita bisa mengerti dampak negatif yang ada dari rekayasa genetik? Biasanya ketika telah terjadi hal buruk dan kita menelusuri penyebabnya.

5. Transfer Horisontal Gen Rekombinan ke Mikroorganisme Lain

Salah satu risiko yang menjadi perhatian khusus berkaitan dengan transgenik adalah risiko transfer gen horizontal (HGT). HGT adalah perolehan gen asing (melalui transformasi, transduksi, dan konjugasi) oleh organisme dalam berbagai kondisi lingkungan. 

HGT dari gen yang diperkenalkan dari teknik rekayasa genetika dapat memberikan sifat-sifat baru pada organisme lain, yang dapat menjadi sumber bahaya potensial bagi kesehatan manusia atau lingkungan. Misalnya, transfer gen resistensi antibiotik ke patogen berpotensi membahayakan terapi manusia atau hewan.

6. Organisme Beracun Baru

Banyak organisme memiliki kemampuan untuk menghasilkan zat beracun terutama pada tanaman, zat beracun membantu mempertahanka diri dari banyak predator di lingkungannya. Dalam beberapa kasus jenis tanaman, mereka memiliki  mekanisme yang tidak aktif dalam produksi zat beracun. Penambahan materi genetik baru melalui rekayasa genetika dapat mengaktifkan kembali jalur yang tidak aktif ini atau sebaliknya meningkatkan kadar zat beracun di dalam tanaman.

Resiko lain adalah para teroris atau anggota pelaku kejahatan dapat memanfaatkan pengetahuan genetika untuk membuat senjata biologis pathogen untuk berbuat sesuka hati mereka dan menimbulkan kerugian nyawa hingga ekonomis serta berdampak pada ekologi jangka panjang.

Kemungkinannya sangat kecil bahwa kita sudah bisa mengidentifikasi setiap potensi kerugian atau resiko diatas secara detail. Semua ini juga bergantung pada seberapa baik para ilmuwan memahami organisme dan lingkungan tempat ia dilepaskan. Pada ranah rekayasa genetik, bidang ilmu biologi dan ekologi terlalu sedikit dipahami untuk memastikan bahwa pertanyaan tersebut telah dijawab secara komprehensif.

Daftar Referensi :